Ketika Penyair Berdarah
Ketika penyair berdarah
Kata-kata menggumpal dalam puisi
Memulai perekaman-perekaman
Karena penguasa kutakmampu
Menyamapaikan lewat percakapan
Mereka tertutup dari kata penyair
Kusampaikan lewat puisi
Mereka tak membaca
Kuteriakkan lewat bibir kering
Mereka tak mendengar
Lalu………?
Dalam bentuk apa
Suara ini bisa terdengar
Dan menghasilkan efek dalam merubah suara rakyat
Kini, rakyat tercengang
Tak mengerti apa
Arti hukum bagi kami
Ketika semuanya terlihat main-main
Terangkum dalam benak
Ketidakmengertian
Sampaikan salam kosong kami
Pada algojo-algojo gelap
Yang pintar memainkan obor palsu
Untuk membakar kebodohan kami
Kami, kini, dan nanti
Terjual rapi oleh sistem-sistem batu
Jogja, 2009
Kata-kata menggumpal dalam puisi
Memulai perekaman-perekaman
Karena penguasa kutakmampu
Menyamapaikan lewat percakapan
Mereka tertutup dari kata penyair
Kusampaikan lewat puisi
Mereka tak membaca
Kuteriakkan lewat bibir kering
Mereka tak mendengar
Lalu………?
Dalam bentuk apa
Suara ini bisa terdengar
Dan menghasilkan efek dalam merubah suara rakyat
Kini, rakyat tercengang
Tak mengerti apa
Arti hukum bagi kami
Ketika semuanya terlihat main-main
Terangkum dalam benak
Ketidakmengertian
Sampaikan salam kosong kami
Pada algojo-algojo gelap
Yang pintar memainkan obor palsu
Untuk membakar kebodohan kami
Kami, kini, dan nanti
Terjual rapi oleh sistem-sistem batu
Jogja, 2009
Komentar