MBAH MARIJAN DAN HUMANISME EKOLOGIS
Oleh: Matroni el-Moezany* Kesetiaan, kesederhaan, keberanian, ketulusan dan pengabdian, tanpa gaji, tanpa fasilitas, tanpa tanda jasa itulah yang dijalani Raden Ngabehi Surakso Hargo, yang di kenal Mbah Marijan, yang kini meninggalkan kita yang kemudian berbuah keteladanan yang memang pantas di tiru oleh pemuda bangsa Indonesia. Keteladan yang tak banyak orang mampu mencapai status itu. Teladan merupakan barang langka di negeri ini, dimana materialisme menjadi Tuhan di atas segalanya. Kesetiaan dan pengabdian selalu diukur dengan penghasilan atau materi. Selama kebutuhan perut belum terpenuhi, jangan harap kesetiaan akan ada dan pengabdian mengiringinya. Era globalisasi dan modernitas membuat mindset kita cenderung lebih kepada memenuhi kebutuhan ragawi daripada rohani atau lebih pada kebutuhan materi daripada spiritual. Sebagian besar dari kita terlena oleh bujuk rayu gombalisasi yang hanya mementingkan nafsu duniawi. Nafsu itulah yang membuat kita saling bertempur, saling sikut-s...