Sepeda Onthel dan Warisan Budaya Yogyakarta


Oleh: Matroni el-Moezany*

Naik sepeda onthel ga’ gaul, cewek-cewek tidak melihat aku, ndeso, mungkin kita mendengar bahasa modern seperti itu dan itulah yang kemudian menjadi obrolan kita sehari-hari. Cewek dan cowok. Jadi onthel untuk dunia modern menjadi barang haram bahkan di benci. Bahkan kampus-kampus Yogyakarta, jarang kita menemukan onthel di parkiran. Entah ini karena mahasiswa sudah semua kaya atau mereka malu menggunakan sepeda onthel.
Onthel sebagai salah satu warisan budaya Yogyakarta secara turun-temurun mampu beradaptasi secara aktif dengan unsur budaya luar yang datang dari mancanegara, sehingga perkembangannya tetap kokoh dalam kehidupan masyarakat Jogja. Proses adaptasi seni budaya ini berlangsung secara damai, harmonis, dan menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Ini terlihat eksistensi onthel yang sampai saat ini masih di pakai oleh masyarakat Yogyakarta, baik dari dalam maupun masyarakat pendatang.
Walau pun keberadaan sepeda onthel tergerus perkembangan jaman, sehingga sepeda onthel semakin terpinggirkan. Karena banyaknya motor atau mobil yang kian memacetkan jalan raya, sepeda onthel perlu dirawat dan dilestarikan untuk merespon tantangan zaman dan majunya perkembangan seperti persoalan pemanasan global yang memicu berbagai krisis di muka bumi seperti krisis energi dan krisis kesehatan bahkan krisis mental.
Dengan merawat dan melestarikan sepeda onthel ini, kita mampu mencengah penyakit alam, dan lapisan ozon tidak semakin besar, karena panyakit paru-paru merupakan dampak dari tiada pemeliharaan terhadap sepeda onthel. Di samping tidak berpolusi juga membuat tubuh kita sehat. Itulah mengapa warisan budaya seperti sepeda onthel ini perlu dan sangat penting untuk dikembangkan bagi masyarakat.
Menggunakan sepeda onthel sebenarnya dengan sendirinya kita menciptakan lingkungan yang sehat. Walau ada seseorang yang tidak peduli karena ambisi pribadi. Ada seseorang yang memelihara lingkungan karena pamrih. Lalu bagaimana bangsa ini akan menjadi bangsa yang sehat dan lingkungan yang sehat? Sangat tidak mungkin jika pemikiran kita masih berasap pragmatisme.
Jadi penting untuk memiliki kesadaran pribadi untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Saya senang sampai saat ini sepeda onthel banyak dipakai dan mencari. Artinya pelan-pelan kita sudah menyadari bahwa warisan budaya tidak hanya onthel juga akan banyak di cari orang. Warisan budaya sekecil apa pun, pada saatnya akan banyak manfaatnya baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain apalagi untuk Negara. Jadi mulai saat ini, kita seharusnya mampu melirik sesuatu yang paling terekecil di dunia ini, siapa sangka kobaran yang sederhana dapat membanjiri semesta.
Kemampuan kita untuk melihat yang lebih besar, karena kita memiliki yang sederhana dan kecil, maka sesuatu yang kecil seperti sepeda onthel sangat baik untuk perkembangan kesehatan dan kebersihan lingkungan. Menjaga lingkungan bukan hanya dengan tepukan tangan saja tetapi dari sutu pengorbanan penghuninya terutama kita sebagai generasi penerus supaya bumi kita akan menjadi lebih baik dari sekarang.
Budaya yang selama ini hanya menjadi wacana, kini menjadi makanan tubuh kita untuk memperbaiki pikiran dan tubuh, karena ketika tubuh kita sehat, tentunya pemikiran-pemikiran kita akan menjadi sehat, mungkin koruptor juga penting untuk naik sepeda onthel ke kantor agar tubuhnya tidak gemuk dan menghasilkan kebijakan yang baik dan merakyat.
Kita tidak usah ideal mengartikan budaya, dan seperti apa budaya, bahkan harus diapakan budaya, tapi bagaimana kita berani melakukan budaya itu sendiri. Mulai dari yang paling kecil, bagaimana memperjuangkan budaya onthel ini menjadi kesadaran bersama, inilah yang sebenarnya penting untuk dikembangkan dan di lirik oleh pemerintah, agar kebersihan dan kesehatan masyarakat bisa di jaga. Sepela memang, tapi apakah kita tidak mau untuk melihat dampak dari sesuatu yang kecil itu menjadi lebih baik.
Kesehatan sangat penting, jadi apakah kesehatan tidak bisa di cari? Sangat bisa! Dengan banyak olah raga, menjaga kebersihan lingkungan dan lain sebagainya. Masalah sekarang adalah masyarakat lebih memilih sesuatu yang cepat dan instan, mereka enggan untuk mencari, melestarikan dan menjaga. Mereka lebih memilih menikmati dirinya sendiri tanpa melihat sekitarnya.
Jadi sangat penting untuk melahirkan tradisi kesadaran dan menumbuhkan kesadaran dalam diri kita demi menciptakan kehidupan yang sehat dan bersih. Salah satunya untuk sampai ke sana adalah dengan menggunakan sepeda onthel. Kita sudah mengetahui dampak dari menggunakan sepeda onthel. Apakah kita akan diam saja, tanpa ada upaya untuk membina dan melestarikan sepeda onthel.
Dengan melihat hari semakin tua dan motor dan mobil semakin membeludak dan aspanya tak bisa di bendung, maka penting untuk menjaga dan kita menggunakan sepeda onthel kembali, Karena sepeda onthel sangat banyak membantu kita dan orang lain dan kita sudah tahu manfaatnya, tinggal bagaimana kita tidak malu dan berani untuk mencoba menggunakan sepeda onthel. kita sebagai penentu jalannya bangsa ini, maka mulailah dari lingkungan kita sendiri menjadi bersih. Menciptakan tradisi kesadaran dan kesadaran bersama untuk bersama-sama menciptakan bangsa yang bersih dan sehat.



*Penulis adalah peneliti for social-cultural di Yogyakarata dan pemerhari kutub institute Yogyakarta.


HP; 085233199668

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura