Pagar Kenabian: Sebuah Universalitas Agama dan Filsafat
Oleh: Matroni Muserang* Sebelum terbit puisi ini sempat menjadi “perdebatan” tahun 2015 di Koran Republika yang ditulis oleh Raedu Basha, Dimas Indiyana Senja dan Khairul Umam, mereka bertiga saling beradu paradigma dalam membahas puisi Nadham yang ditulis oleh Sofyan RH Zaid, dan kini puisi itu sudah diantologikan dengan judul “ Pagar Kenabian ”. Dari arah yang berbeda # kita jumpa di taman kota Aku dari kampung filsafat # kau dari pedalaman tarekat Puisi di atas saya petik sebagai pintu gerbang untuk menuju gerbang-gerbang berikutnya. Walaupun kita berbeda agama, budaya, pengetahuan, aliran, dan ras, namun tujuan kita satu yaitu kota. Walaupun kita berbeda pintu, namun tujuannya satu yaitu kota. Kota di sini saya maknai sebuah perkampungan, tempat dimana segalanya bermuara, yaitu filsafat dan tarekat. Kota sebuah jantung perkampungan Tuhan, sebab filsafat dan tarekat sebuah jalan atau perantara manusia agar cepat sampai di perkampungan Tuhan. Pada dasarnya pu...