Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Belajar Kearifan Budaya dari Orang Paham

Sumber: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,50-id,42560-lang,id-c,esai-t,Belajar+Kearifan+Budaya+dari+Orang+Paham-.phpx Sabtu, 16/02/2013 16:39 Tanpa pemahaman sejarah, jiwa generasi muda akan kosong. Mereka akan menjadi orang-orang pintar yang menjual bangsa dan negaranya. Orang-orang yang korupsi itu, kan, orang pintar (Kompas/9/12/12). Pernyataan ini membuat saya gelih, miris dan berpikiran aneh. Membuat saya ingat kata orang paham bahwa “orang paham” dan “orang pintar” berbeda. Kalau boleh mengartikan dengan sederhana bahwa orang paham adalah orang yang mampu memahami antara dunia material dan dunia non-material sehingga ketika bekerja lebih banyak ikhlasnya (tampa pamrih) daripada kepentingannya, misalnya orang-orang yang paham sejarah dan orang yang paham budaya lokal yang sampai saat ini masih dipertahankan di daerah-daerah tertentu. Orang pintar adalah orang yang sudah banyak menghisap ilmu pengetahuan, akan tetapi ilmu penge

Tarian Airmata Gay

Gambar
Judul Buku     Judul Buku       : The Sweet Sins, di Balik Pelukan Terhangatnya Penulis              : Rangga Wirianto Putra Penerbit            : Diva Press, JOgja Cetakan            : Oktober, 20 1 2 Tebal                : 425 h alaman Peresensi          : Matroni Muserang * Novel ini kalau di telaah dari tema, mungkin sudah usang dan isu tak menarik untuk didiskusikan, akan tetapi setelah beberapa tahun ini isu “Gay” mengalami purnama, maka dengan hadirnya novel ini isu-isu Gay menjadi sangat menarik untuk dibaca dan dikritisi. Karena Gay merupakan kenyataan yang benar-benar terjadi. Hadirnya novel yang di tulis oleh Rangga Wirianto Putra sebagai lulusan psikologi ingin memberikan perspektif lain tentang Gay yang selama ini terjadi. Dan ternyata setelah saya baca novel ini benar-benar menarik dengan bahasa yang angkap dengan keseharian kita, juga di ceritakan bagaimana cara mencitai dan dicintai oleh Gay dan di cintai laki-laki dan wani

Keagungan “Tuhan Perempuan”

Gambar
  Judul Buku      Judul Buku       : Ashmora Paria Penulis              : Herlinatiens Penerbit            : DIVA Press Cetakan            : Pertama, Nopember, 20 1 2 Tebal                : 343 h alaman Peresensi          : Matroni Muserang* Saya percaya kalau derajat wanita di atas laki-laki, jadi lesbian merupakan percintaan tingkat tinggi karena sama-sama wanita, maka panting untuk mempertanyakan. Jadi saya ingin memulai meresensi buku ini dengan sebuah tanya yaitu   pertama kebermaknaan seperti apa yang diinginkan tokoh “Aku” atau Ashmora Paria dalam novel ini? Yang kedua, cinta seperti apa yang ingin dipertahankan oleh tokoh “Aku” dalam novel ini sehingga percintaan itu benar-benar terjadi? Dan ketiga apakah ada hubungan antara cinta dan kesetiaan? Ke empat makna hidup seperti apa yang membuat seseorang wanita bahagia? Berangkat dari pertanyaan inilah saya ingin mencoba menelaah buku novel ini yang tulis oleh wanita cantik kelahiran Ngawi dengan nama Herli