Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Jokowi Sang Penakluk Awan

Saya pribadi sangat kagum dan sangat salut dengan adanya pemikiran untuk mengusir awan dari atas udara DKI, untuk mengusir awan dengan hanya 13 M, mudah-mudahan kerugian triliunan akibat adanya banjir yang tidak pernah terjadi sebelumnya mudah-mudahan tidak terulang kembali, Amin. Begitulah pesan singkat yang dikirim Alimuddin ke HP saya, katanya itu bahasa Kiyai dan saya di minta untuk menuliskan dengan bahasa saya sendiri dan analisis saya sendiri, saya pun mengatakan ya. Andai saya tidak ada permintaan untuk menulis Jokowi saya tidak akan menulis Jokowi, dengan tidak dituliskan pun masyarakat sudah pasti tahu, siapa Jokowi itu sebenarnya. Akhirnya saya pun berpikir bahwa Jokowi memang luar biasa bagi masyarakat, sejak mulai di Solo sampai ke Jakarta Jokowi memang menjadi sosok yang diidamkan masyarakat dan sangat sulit menemukan sosok yang merakyat seperti Jokowi. Berbagai bencana banjir yang melanda Jakarta, Jokowi akrab dengan masyarakat, turun menemui masyarakat, ini me

Teologi Sampah

Oleh: Matroni Muserang* Annadhafatu minal iman Hadist di atas semua umat islam, mungkin tahu dan mengerti makna hadist tersebut. Bahkan dengan tidak paham satu hadist ini dunia akan hancur, banjir pasti akan terjadi dimana-mana, hanya saja tidak pernah menghiraukan satu hadist ini. Lantas bagaimana kalau sekian banyak hadist yang ada, sementara jarang orang mengamalkan? Maka tidak heran kalau banyak orang islam yang masih jauh dari akalnya sendiri, jauh dari jiwanya sendiri. Jauh dari hatinya sendiri. Setiap pagi orang bangun tidur, dan di halaman rumah atau di kamarnya yang kotor, bagi yang memiliki kepekaan, maka dengan sendirinya dia akan tidak nyaman dengan keadaan itu, tapi kalau keadaan dirinya dengan keadaan sampah yang ada, maka sampah itu akan dibiarkan sendiri, tanpa di sapu. Mengapa orang tersebut tidak memiliki kepekaan. Sebab kalau orang memiliki kepekaan yang tajam, maka melihat sampah, dia tidak akan nyaman berada di dalamnya. Karena hubungan yang erat ant

Dua Perjalanan dalam Puisi

Written by aduen | 16/01/2013 | 0 Oleh: Matroni Muserang* Indahnya dalam dunia kepenulisan adalah tiada dosa, artinya menulis sastra memang bebas, apa pun boleh di tulis dan diekspresikan. Berbicara perjalanan dalam puisi sebenarnya ada banyak perjalanan. Perjalanan data, perjalanan rasa, perjalanan imajiner, perjalanan simbolik, perjalanan kata-kata dan perjalanan-perjalanan yang lain dalam puisi, akan tetapi penulis ingin mengambil dua perjalan dalam puisi, karena dua perjalan yaitu perjalanan imajiner dan perjalanan simbolik inilah yang mewakili dalam dunia puisi untuk sampai pada ladang dimana puisi lahir dalam keadaan utuh. Perjalanan imajiner, sebuah perjalanan menuju kedalaman mengolah data, mengolah makna, sehingga puisi yang lahir dari pengolahan tersebut benar-benar hidup dan memiliki roh menggetarkan. Karena tanggungjawab penyair tidak hanya untuk dirinya sendiri, akan tetapi pembaca pun harus menjadi perhatian penyair. Jadi