Wajah Langit
aku ingin masuk diwajahmu Menemui resah yang nyata dalam ingatan Dalam tenggelamnya diri di kelam waktu Sinar langit membakar marahnya cakrawala Setiap pantulan adalah makna yang berharga Mencari kesejatian di antara tumpukan sampah kendaraan Di celah panasnya langit dunia Wajah sejuk kucoba menjadi obat Namun wajahnya hilang oleh sibuknya keseharian kita Di sini tiada guna bersuara lantang Karena yang ada hanya uang dan kekuasaan Aku tak mampu menumpas tuntas Walau hidup serba kelaparan Yang aku bisa hanya mengejar impian Menanti dari pagi sampai senja hari Pengok, 1 Juni 2010