Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2009

Pohon dan Keseimbangan Alam

Oleh: Matroni el-Moezany* Sejauh ini belum ada rakyat kita yang merayakan hari pohon pada 21 Novemver yang sebegitu besar seperti pesta politik, entah ini karena bentuk ketidakpedulian kita terhadap pohon yang ada. Lalu bagaimana dengan Indonesia sampai saat ini? Perkembangan bangsa begitu cepat. Pembangunan fisik dimana-mana. Kini tidak sulit melihat gedung meninggi, yang menjadi masalah adalah apakah pembangunan fisik itu memikirkan aspek lingkungannya? Salah satunya tetap mempertahankan pohon tumbuh, tapi itu juga yang membuat pohon rindang? Memang, tidak semua pembangunan mengorbankan lingkungan. Di depan rumah-rumah misalnya kita masih melihat pohon-pohon dibiarkan tumbuh. Selain menambah estetika kota, pohon juga mengurangi polusi. Seperti para pelajar yang selalu menghabiskwan waktu di bawah pohon untuk berteduh sambil menunggu angkutan umum mereka setiap mereka pulan. Seandainya keindahan kota tetap mempertahankan aspek lingkungan, betapa sangat indahnya kota kita. Dengan memb

ALMANAK ABAD Partai Indonesia

Gambar
dan partai apa saja yang ada, pada waktu itu, anda bisa melihat buku ini, karena dalam buku ini terdapat banyak sekali partai-partai mulai diadakannya pemilihan umum di Indonesia.

DIA RI PArtai Politik

Gambar
bila anda ingin tahu seperti para tokoh partai politik pasa masa dulu Buku ini bisa membantu anda,

Wisata Kuliner Solo-JOgja

Gambar
Buku ini sangat menarik untuk mengetahui mana tempat yang cocok untuk anda, karena SOLO dan JOGJA adalah kota KUliner,yang selama ini belum anda ketahui, Nah Untuk lebih banyak mengetahui wisata Kuliner yang ada di JOGJA dan SOLO,buku bisa menjadi peta untuk anda. harganya juga sangat murah, anda tinggal datang ke toko buku, murah bangt g nyampek 25.000. kol murah kan? MAU? beli aja,

Wisata Kuliner Semarang

Gambar
Bagi anda yang ingin ke Kota Semarang, tentunya anda tidak akan dalam keadaan lapar, nah untuk mengetahui mana kuliner yang paling nikmat dan tempatnya nikmat serta menyejukkan juga inspiratif, maka anda harus tahu isi Buku ini yang di tulis oleh Dwi Lestari, mau? anda tinggal lihat buku ini

Masjid di Kabupatenku

Gambar
inilah masjid agung yang ada di kebupaten Sumenep, Madura, Indah kan, seperti masyrakatnya

FLP

Gambar
inilah baru pertama aku mengikuti FLP, dn syaratnya adalah menulis esai tentang FLP, Aku, FLP dan Dakwah Kepenulisan Oleh: Matroni el-Moezany Menulis adalah salah satu dakwah kita lewat media, dalam hal ini FLP sudah memberi ruang tersendiri untuk belajar bersama dalam hal dakwa dengan tulisan. Semua orang bisa untuk menulis, karena menulis tidak membutuhkan bakat dan keterampilan, yang dibutuhkan adalah keinginan yang kuat untuk selalu menulis dan menulis. Apakah menulis juga butuh sebuah teori? Tidak. Menulis kalau kita terpaku pada teori, kita tidak akan pernah menghasilan sebuah tulisan, karena teori hanya membuat kita terkungkung dengan teori itu. Harapan saya bagi FLP agar tidak hanya berkutat di ranah teori atau wacana saja, tapi bagaimana lebih pada menekankan pada kreativitas kepenulisan. Kreativitas, profesionalitas, dan spiritualitas dalam dunia kepenulisan sangat dibutuhkan. Karena ketiganya akan selalu berkelin dan berjalan bersama. Karena tanpa ada sebuah motivasi dari s

Keredupan Eksistensi Budaya

Oleh: Matroni el-Moezany* Berbagai cara dan bentuk yang beragam dalam memaknai budaya, membuat kebudayaan kita semakin jelas bahwa itu merupakan hakekat budaya itu sendiri. Keberagaman adalah hekekat kehidupan. Begitu pun dengan manusia dalam bertindak, berteman, beragama, berpolitik, dan bahkan berseni. Anehnya, budaya kita saat ini menjadi larut oleh pragmatisme keseharian yang teralienasi dari esensi kebermaknaan budaya itu sendiri. Persoalan kebudayaan yang menuju esensi adalah dengan meretas dan membedah tanda-tanda yang memaknai kehidupan, fenomena, dan aktivitas budaya manusia. Letak persoalannya adalah kelarutan budaya itu sendiri yang kemudian masyarakat lupa akan kedirian budaya, padahal dengan memakai baju budaya sendiri, kita sudah kaya di mata dunia dan di mata Tuhan. Gejala kebudayaan inilah yang penting untuk dipahami sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kebudayaan sendiri. Artinya kita harus kritis-menyadari bahwa kebudayaan adalah aurat bangsa. Kita pasti malu ketik